Desa WUWUR

Usaha ternak di Desa merupakan suatu prospek yang baik. Di desa umumnya masyarakat berprofesi sebagai petani. Di samping menggarap sawah, terdapat beberapa petani yang juga memiliki ternak jenis herbivore atau pemakan rumput. Ketika petani sedang menggarap lahan di sawah sekalian juga dengan merumput untuk pakan hewan ternaknya. Umumnya hewan ternak yang biasa dipelihara masyarakat desa yaitu kambing dan sapi.

Desa Wuwur salah satu desa yang masih banyak dijumpai ternak sapi. Banyaknya ternak sapi di Desa Wuwur merupakan salah satu potensi desa yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Namun pemerintah Desa Wuwur belum memiliki data mengenai ternak sapi yang ada. Oleh karena itu, tim KKN-PPM UGM 2022 melakukan recoding ternak sapi di Desa Wuwur guna untuk pendataan sehingga nantinya data yang ada dapat digunakan untuk pertimbangan dalam melakukan pengembangan lebih lanjut ataupun sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang dibuat kedepannya. Recording ini dilakukan oleh Tim KKN-PPM UGM 2022 dengan penanggungjawab recording yaitu Adelia Lintang Divani dari Fakultas Kedokteran Hewan. Berdasarkan data yang diperoleh, sapi di Desa Wuwur didominasi dengan ras Peranakan Ongol (PO) dengan jumlah 211 ekor. Kemudian untuk ras Simmental dengan jumlah 29 ekor, ras Limousin 19 dan ras yang paling sedikit yaitu Brahma dengan jumlah 8 ekor. Umumnya sapi yang dipelihara memiliki jenis kelamin betina. Hal ini dikarenakan ternak sapi betina lebih menguntungkan daripada ternak sapi jantan. Sapi betina dapat melakukan reproduksi melalui Inseminasi Buatan (IB) sehingga dengan melakukan ternak sapi betina dapat menjadi sumber pendapatan keluarga dari hasil jual sapi yang diternak. Sedangkan untuk ternak sapi jantan cenderung memiliki jumlah yang lebih sedikit. Apabila mengandalkan sapi jantan untuk melakukan kawin secara alami pun juga susah dilakukan untuk mendapatkan reproduksi yang berhasil. Dari data yang diperoleh, ternak sapi di Desa Wuwur dengan jenis kelamin betina yaitu sejumlah 247 ekor sedangkan untuk jenis kelamin jantan dengan jumlah 20 ekor.

Permasalahan untuk ternak sapi yang sedang marak saat ini yaitu adanya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di Desa Wuwur sendiri ditemukan 4 ekor sapi yang sudah pernah terinfeksi PMK. Untuk mencegah penyebaran virus PMK, tim KKN-PPM UGM 2022 melakukan kegiatan vaksinasi pada ternak sapi. Vaksinasi dilakukan pada sapi yang sehat dan belum pernah terjangkit PMK. Kegiatan vaksinasi ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang.

cr : KKN PPM UGM 2022 - Adrika